Menurut Dickson Kho (teknikelektronika.com) Termostat adalah suatu perangkat yang dapat memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi perubahan suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu yang ditentukan. Pada umumnya, Termostat yang digunakan saat ini dapat kita bedakan menjadi dua jenis utama yaitu Termostat Mekanikal dan Termostat Elektronik. Termostat Mekanikal pada dasarnya merupakan jenis Sensor suhu Kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan prinsip Electro-Mechanical sedangkan Termostat Elektronik menggunakan komponen-komponen elektronika untuk mendeteksi perubahan suhunya.
Gambar Thermostat Mekanik
Gambar: Termostat Elektrik
Pada dasarnya termostat berkerja menjaga suhu di dalam suatu ruangan. Termostat bekerja dengan membatasi level maksimal dan minimal. Misalkan jika digunakan dengan pemanas, termostat akan mematikan pemanas ketika suhu mencapai batas maksimal dan akan menghidupkan pemanas ketika sudah mencapai suhu minimal.
Berbeda dengan temostat yang saya jelaskan diatas, kali ini kita akan membuat termostat yang dapat menjaga suhu tetap pada suhu yang diatur dengan sistem PWM(pulse wide modulation) yang akan memberikan afek dimming/meredupkan. Perbedaaan sistem tersebut bisa dianalogikan dengan AC inverter dengan non inverter. Jika digambarkan dengan grafik maka akan seperti berikut:
Garis warna biru adalah grafik suhu ketika menggunakan sistem on-off dan garis warna oranye adalah grafik suhu ketika menggunakan sistem PWM. Jika dibandingan berdasarkan grafik, termostat yang menggunakan sistem on-off suhunya akan selalu naik turun sedangkan yang menggunakan sistem PWM suhunya hanya akan naik turun di awal karena dia mencari nilai yang terbaik. Ketika sistem sudah mendapatkan tingkat pemanasan yang tepat, maka suhu akan dijaga untuk selalu stabil.
Maka dari itu lansung saja kita coba untuk membuat termostat yang menggunakan sistem PWM.
Berikut adalah rangkaiannya: